Latah dan Penyebabnya
Latah adalah sebuah fenomena gangguan yang
hanya ditemukan di Asia Tenggara khususnya pada rumpun bahasa melayu. Dalam
kajian ilmu psikologi latah termasuk Patologi Terkait Budaya (Culture Bound
Psychopathology). Jadi latah muncul karena adanya pengaruh budaya dan kebiasaan
setempat, yang akan mempengaruhi tingkah laku seseorang yang berada pada budaya
tersebut.
Tetapi, latah adalah sebuah kebiasaan yang
abnormal, dengan tingkat risiko tertular penyakit latah antar orang yang satu
dengan yang lain tentu tidak sama. Faktor pemicunya pun tidak sama, antara
lain:
Faktor
Pemberontakan
Dalam
kondisi latah, seseorang bisa mengucapkan hal-hal yang dilarang, tanpa merasa
salah. Gejala ini semacam gangguan tingkah laku. Lebih ke arah obsesif karena
ada dorongan tidak terkendali untuk mengatakan atau melakukan sesuatu.
Faktor
Kecemasan
Gejala
latah muncul karena yang bersangkutan memiliki kecemasan terhadap sesuatu tanpa
ia sadari. Rata-rata, dalam kehidupan pengidap latah, selalu terdapat tokoh
otoriter, bisa ayah atau ibu atau di luar lingkungan keluarga. Latah dianggap
jalan pemberontakannya terhadap dominasi orangtua yang sangat menekan.
Faktor
pengondisian
Inilah
yang sering disebut latah karena ketularan. Seseorang mengidap latah karena
dikondisikan lingkungan, misalnya di saat latah, seseorang merasa diperhatikan
lingkungannya. Dengan begitu, latah juga merupakan upaya mencari perhatian.
Indonesia Negara Latah???
Latah itu adalah sesuatu perilaku yang
meniru model atau tren terbaru, bisa dikatakan mirip atau sama. Contohnya
seperti ; Bunga Citra Lestari atau biasa dipanggil (BCL) memotng rambutnya
dengan potongan bob, beberapa hari kemudian banyak remaja-remaja, anak-anak
kecil atau bahkan ibu-ibu pun latah dengan mengganti model rambutnya menjadi
bob. Bahkan sampai kebudayaan atau kebiasaan Negara asing pun di-latahi oleh
orang-orang Indonesia. Seperti contohnya : Hot Pant (celana pendek diatas paha)
dan u can see (baju yang tanpa lengan dan ketat biasa di sebut tangtop),
penjualan barang-barang ini laku pesat di pasaran. Dimna-mana orang menggunakan
pakaian seperti itu tanpa memikirkan etika dan kebudayaan Negara Indonesia.
Tidak hanya di situ, banyak sekali
contoh-contoh latah dinegara kita, bahkan media pun latah dengan berita-berita
negative. Seperti contohnya : waktu kasus Manohara, model cantik yang dinikahi
oleh seorang raja Malaysia dan pembicaraan tentang artis papan atas yang
melakukan aksi pornografi. Disitulah media-media di Indonesia berlomba-lomba
mencari berita keburukan dari Indonesia, latah akan hal yang tidak baik dan tidak
patut untuk dicontoh.Namun sangat disayangkan, karena latah-latah yang tiada
batas dan tiada akhir itu mengakibatkan anak-anak kecil meniru, memakai bahkan
menjadi kebiasaan mereka sehari-hari.
Latah terhadap korupsi, dari mulai pejabat
tinggi sampai anak-anak kecil yang belum mengerti apa-apa dapat melakukan
korupsi seperti, tidak mengembalikan uang kemballian ibunya dan lain-lain.
Jelas bukan itulah yang kita mau, namun sangat disayangkan. Negara kita
memiliki masyarakat yang dominan “Latah” terhadap apapun yang dianggap “Gaul,
Modern, Keren, Beken, dan apapun itu”. Dan ternyata masyarakat latah ini
hanyalah berada di Negara-negara yang sedang berkembang. Budaya latah ini
katanya sering digunalan untukn menunjukkan keeksistensiandiri terhadap orang lain
agar diakui keakuannya. Jika terus begini bagaimana Negara kita ingin Maju??
Masyarakat yang mamiliki sikap latah tidak
akan pernah bisa maju, karena hidupnya hanya bisa meniru dan tidak bisa menjadi
pribadi yang memiliki karakter sendiri. Karena hidupnya hanya dibayang-bayangi
oleh kesuksesan orang lain.
Pesan : jangan mau dijadikan masyarakat
yang latah. Jangan mau diperbudak oleh Negara lain dengan diiming-imingi oleh
kata modern.
Kita itu bangsa yang memiliki budaya ketimuran yang kental. Kita mempunyai
budaya yang keren, yang selalu membuat Negara lain iri akan kebudayaan yang
kita miliki, sehingga mereka terus-terusan ingin mengunjungi Negara kita.
Bangsa kita memiliki cirri khas yang unik dan baik, jadi jngan mau diperbudak
oleh keunikan yang mereka miliki. Karena hanya moral budalah satu-satunya
tongkat untuk menjadikan Negara kita terus bersatu dan maju.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar